Karies Gigi pada Anak dengan Penderita Penyakit Jantung Bawaan

Angka kejadian penyakit jantung bawaan (PJB) dilaporkan sekitar 8-10 kasus per 1000 kelahiran hidup. Anomali kompleks terjadi pada hampir sepertiga dari seluruh anak dengan PJK. Namun, inovasi dan kemajuan di bidang bedah jantung anak serta anestesiologi telah menjadikan anak-anak penderita PJK sering mencapai usia dewasa. Oleh karena itu, kesehatan gigi menjadi semakin penting karena PJB merupakan kondisi jantung yang merupakan predisposisi terjadinya endokarditis infektif (IE). 

Studi dari literatur menunjukkan bahwa sekitar 15% kasus IE disebabkan oleh bakteri mulut dan terjadi setelah perawatan gigi baru-baru ini. Kesehatan gigi dan pemeliharaan kebersihan gigi yang baik sangat penting dalam kelompok pasien khusus ini. Misalnya, banyak anak penderita PJK mengalami kesulitan gizi pada tahun-tahun pertama kehidupannya. Sering memberi makan dan makan malam terkadang diperlukan untuk menjaga tingkat asupan kalori yang cukup. Selain itu, beberapa obat mengandung gula dan bersama dengan diuretik diketahui menyebabkan xerostomia. 

Peningkatan prevalensi karies dan lebih banyak karies yang tidak diobati ditunjukkan pada penelitian sebelumnya. Sebuah studi oleh Stecksén-Blicks dkk. Menyelidiki 41 anak dengan PJK dibandingkan dengan kelompok kontrol yang sehat menunjukkan peningkatan prevalensi karies secara signifikan meskipun ada upaya pencegahan yang intensif. Nilai DMFS/dmfs serta radiografi bitewing digunakan untuk penilaian. Pollard dan rekan kerjanya menemukan streptococcus mutans menjadi patogen utama dalam air liur anak-anak PJK dan berkorelasi positif dengan jumlah gigi busuk. Kelompok belajar kami mengevaluasi pengetahuan tentang hubungan antara IE dan PJK pada orang tua yang memiliki anak PJK. Pencegahan gigi dan kesadaran penyakit masih mengalami peningkatan bahkan di komunitas terpelajar. Namun, pemeriksaan non-invasif nampaknya sangat penting pada pasien ini, karena bahkan prosedur kecil seperti pemeriksaan periodontal mungkin sudah menyebabkan bakteremia dan meningkatkan risiko timbulnya IE.