Rabu, 08 November 2023

Mengenal Faktor Mempengaruhi Karies

 


Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi pada manusia yaitu (Tarigan, 2014):

1) Keturunan 

Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi yang baik, terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang tua memiliki keadaan gigi yang cukup baik. Di samping itu dari 46 pasang orang tua dengan persentase karies yang tinggi, hanya 1 pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik, 5 pasang dengan persentase karies sedang, selebihnya 40 pasang lagi dengan persentase karies yang tinggi.

2) Ras

Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan. Tetapi keadaan tulang rahang suatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan persentase karies yang semakin meningkat atau menurun. Misalnya pada ras tertentu dengan rahang yang sempit, sehingga gigi-gigi pada rahang sering tumbuh tidak teratur, tentu dengan keadaan gigi yang tidak teratur ini akan mempersukar pembersihan gigi, dan ini akan mempertinggi persentase karies pada ras tersebut.

3) Jenis kelamin

Persentase karies pada perempuan umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini bukan disebabkan oleh perbedaan kelamin karena keturunan, tetapi akibat kenyataan pertumbuhan gigi pada perempuan lebih cepat dari pada laki-laki, sehingga gigi perempuan berada lebih lama di dalam rongga mulut yang mengakibatkan gigi perempuan berhubungan lebih lama dengan faktor resiko terjadinya karies. 

Berdasarkan pengamanatan yang dilakukan oleh Milhahn-Turkeheim diperoleh persentase karies gigi molar pertama laki-laki dan perempuan didapatkan hasil bahwa pada gigi molar pertama kanan laki-laki kariesnya mencapai 74,5% yang diikuti oleh 77,6% pada molar pertama kiri, sedangkan perempuan persentase kariesnya lebih tinggi mencapai 81,5% pada gigi molar kanan dan 82,3% pada molar pertama kiri. Terlihat bahwa persentase karies pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

4) Umur

Sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi yaitu periode gigi campuran yaitu molar 1 paling sering terkena karies. Periode pubertas (remaja) antara umur 14-20 tahun. Banyak penelitian menunjukkan terjadi peningkatan karies secara perlahan selama masa remaja. Pada masa ini terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan gusi serta menimbulkan keluhan pada gigi dan mulut. Hal inilah yang menyebabkan persentase karies lebih tinggi. Kemudian antara umur 40-50 tahun, biasanya sudah terjadi retraksi atau penurunan gusi dan papil sehingga sisa makanan lebih sukar dibersihkan.

Negara-negara Eropa, Amerika dan Asia, termasuk Indonesia ternyata 80-95% anak di bawah umur 18 tahun terserang karies gigi. Usia 12-15 tahun ditetapkan sebagai usia pemantauan global untuk karies dan WHO mengatakan usia 12 tahun merupakan usia anak meninggalkan sekolah dasar dan diperkirakan semua gigi permanen telah erupsi kecuali gigi molar tiga. Sedangkan pada usia 15 tahun seluruh gigi permanen telah terpapar ke lingkungan mulut lebih kurang selama 3-9 tahun dan telah bereaksi dengan rongga mulut serta berbagai macam bakteri penyebab karies gigi.

5) Makanan

 Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dibagi menjadi 2 yaitu isi dari makanan yang menghasilkan energi contohnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral-mineral dan unsur-unsur tersebut berpengaruh pada masa pra erupsi dan pasca erupsi gigi geligi. Pengaruh kedua yaitu fungsi mekanis dari makanan yang dimakan. Misalnya makanan yang bersifat membersihkan gigi seperti apel, jambu air, bengkuang dan lainnya. Sebaliknya makanan yang manis dan melekat seperti permen, roti, biskuit dapat merusak gigi dan perlu dihindari. Makanan yang mengandung vitamin juga sangat perlu dikonsumsi. Hal ini dikarenakan vitamin berpengaruh  pada proses terjadinya karies gigi, terutama pada periode pembentukan gigi.

6) Unsur kimia

Unsur kimia yang paling mempengaruhi persentase karies gigi adalah fluor.

7) Air ludah

Air ludah berpengaruh terhadap gigi dalam mempengaruhi kekerasan email. Air ludah atau saliva merupakan faktor pendukung yang mempengaruhi proses terjadinya karies gigi. Secara mekanis air ludah berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan makanan yang dikunyah. Enzim-enzim mucine, zidine, dan lysozyme yang terdapat dalam air ludah, mempunyai sifat bakteriostatis yang dapat mencegah aktifitas bakteri mulut menjadi tidak berbahaya. Air ludah mempengaruhi komposisi mikroorganisme di dalam plak dan juga mempengaruhi pH. Selain itu, air ludah berperan dalam menjaga kelestarian gigi. Sekresi air ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali memiliki persentase karies yang tinggi, dimana individu yang berkurang fungsi air ludahnya maka aktivitas karies akan meningkat secara signifikan. Banyak ahli menyatakan, bahwa air ludah merupakan pertahanan pertama terhadap karies, ini terbukti pada penderita xerostomia yaitu produksi air ludah yang kurang dimana akan timbul kerusakan gigi menyeluruh dalam waktu singkat. 

8) Plak

Plak terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti mucine, sisa-sisa sel jaringan mulut, leukosit, limposit, dan sisa-sisa makanan serta bakteri. Plak mula-mula berbentuk agar cair yang lama kelamaan menjadi kelat, tempat bertumbuhnya bakteri.

2 komentar: